Waketum PP PERSIS Dorong Konferensi Hadis Nasional Jadi Agenda Tahunan Bertaraf Internasional

oleh Henri Lukmanul Hakim

07 November 2025 | 20:16

Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Prof. Atip Latipulhayat, secara resmi membuka Konferensi Hadis Nasional 2025 PERSIS - Foto: Henri Lukmanul Hakim

Dalam taujihnya yang inspiratif, Prof. Atip juga mengulas sejarah tiga model kurikulum klasik Islam yang pernah melahirkan kejayaan peradaban, yaitu:

1. Baitul Hikmah (era Abbasiyah) menggabungkan ilmu agama dan ilmu rasional seperti matematika dan filsafat.

2. Darul Hikmah (era Fatimiyah) fokus pada pengembangan filsafat dan rasionalitas.

3. Madrasah Nizamiyah (era Seljuk) menekankan ilmu-ilmu keagamaan untuk memperkuat mazhab Sunni.


Ia menegaskan, sistem pendidikan PERSIS sesungguhnya menggabungkan dua tradisi tersebut: ‘ulum al-awail (ilmu rasional) dan ‘ulum ad-din (ilmu keagamaan), sehingga tetap kontekstual dan modern tanpa meninggalkan akar keislaman.


“Pesantren PERSIS tidak hanya mengajarkan tafsir, hadis, dan fikih, tetapi juga matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan modern. Itu sebabnya PERSIS memiliki karakter pendidikan yang seimbang antara rasionalitas dan spiritualitas,” tutur Prof. Atip.


Di akhir sambutannya, Waketum PP PERSIS berharap, agar konferensi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat tradisi keilmuan Islam berbasis metodologi hadis dan inovasi teknologi, sekaligus membangun masa depan peradaban Islam yang unggul.


“Islam di Indonesia mungkin tidak memiliki masa lalu yang panjang seperti Timur Tengah, tetapi memiliki masa depan yang cerah. Dan masa depan itu ada di tangan Persatuan Islam,” tutupnya. []

BACA JUGA:

Wamendikdasmen Prof Atip Laltipulhayat, Dorong Santri dan Pelajar Seni Ikut Santri Film Festival 2025