Teater Layar Santri PPI PERSIS 67 Benda Hadirkan Dakwah Lewat Seni “Berdaya di Balik Budaya”

oleh Hasbi Ashidiqi

10 September 2025 | 19:41

Teater Layar Santri PPI Persis 67 Benda Hadirkan Dakwah Lewat Seni “Berdaya di Balik Budaya”

Tasikmalaya, persis.or.id — Sabtu malam (12/7/2025), Gedung Serbaguna (GSG) Aminullah Pesantren Persatuan Islam (PPI) 67 Benda, Kota Tasikmalaya, dipadati sekitar 600 penonton yang antusias menyaksikan pementasan teater berjudul “Berdaya di Balik Budaya” garapan Teater Layar Santri.


Pertunjukan berdurasi hampir dua jam ini menyuguhkan fragmen tentang bagaimana seni dan budaya, khususnya wayang, dapat menjadi sarana dakwah yang menyentuh hati. Melalui penggambaran tokoh-tokoh pewayangan, santri berhasil menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai Islam dengan kemasan kreatif.


Seni sebagai Mitra Dakwah


Meski ada sebagian masyarakat yang masih memandang skeptis penggunaan seni dalam dakwah, pementasan ini menegaskan bahwa Islam hadir bukan untuk menghapus budaya, melainkan menuntun dan memberi makna agar budaya semakin bernilai islami.


“Pertunjukan ini dirancang untuk menyadarkan umat Islam, khususnya di lingkungan Persis, bahwa seni dan budaya bukanlah lawan, melainkan kekuatan untuk berdakwah secara inklusif dan tidak kaku,” ujar Salman Gandasasmita, penulis naskah sekaligus sutradara.


Apresiasi Tinggi


Sejak awal pertunjukan, tepuk tangan riuh penonton kerap terdengar. Banyak yang mengaku terkesan dengan keberanian santri tampil penuh penghayatan.


“Luar biasa, saya tidak menyangka santri bisa menampilkan karya sebagus ini. Pesannya jelas, Islam khususnya Persis tidak lagi terkesan anti terhadap seni dan budaya,” ungkap salah satu penonton.

Ustadz Asep Abdul Hamid, Mudir ‘Aam PPI 67 Benda, memberikan apresiasi tinggi.

“Pertunjukan ini sangat memukau dan menjadi bukti bahwa keterbatasan santri bisa menghasilkan karya luar biasa sekaligus menjadi pesan transformasi dakwah Islam, dengan menjadikan kesenian sebagai sarana dakwah,” ujarnya.

Sementara itu, Zulfiqri, Pembina Teater Layar Santri, berharap karya ini bisa menjadi percontohan transformasi dakwah Persis.

“Teater ini hadir untuk mengasah bakat seni peran santri sekaligus menyalurkan semangat dakwah. Harapannya, semangat ini bisa dikembangkan di kancah nasional,” jelasnya.


Dakwah Sejuk dan Humanis

Ekstrakurikuler Teater Layar Santri di PPI 67 Benda lahir sebagai wadah kreativitas sekaligus tanggung jawab dakwah generasi muda. Pertunjukan “Berdaya di Balik Budaya” menjadi bukti bahwa dakwah dapat hadir dengan wajah sejuk, humanis, dan relevan dengan zaman.


Malam itu, ketika tirai ditutup dan tepuk tangan panjang menggema, tersisa pesan kuat dari panggung Teater Layar Santri: Islam tidak pernah menjadikan seni dan budaya sebagai musuh, melainkan mitra yang dapat mengantarkan umat pada kebaikan.

BACA JUGA: PPI 76 Tarogong bertemu PPI 67 Benda di Final Liga Futsal Santri Persis Jawa Barat 2024
Teater Layar Santri PPI PERSIS 67 Benda Hadirkan Dakwah Lewat Seni “Berdaya di Balik Budaya”