Launching Aplikasi SIMANJA Tandai Semangat Baru Digitalisasi Jam'iyah

oleh Ismail Fajar Romdhon

13 Oktober 2025 | 04:44

Launching Aplikasi SIMANJA Tandai Semangat Baru Digitalisasi Jam'iyah

Launching Aplikasi SIMANJA Tandai Semangat Baru Digitalisasi Jam'iyah


Banjaran, persis.or.id – Di tengah dinamisnya tantangan dakwah kontemporer, semangat jihad jam'iyah Persatuan Islam kembali berkobar. Ahad, 20 Rabiul Awal 1447 H bertepatan dengan 12 Oktober 2025, Pimpinan Daerah (PD) PERSIS Kabupaten Bandung turun langsung melakukan kunjungan kerja dan pembinaan ke Pimpinan Cabang (PC) PERSIS Banjaran. Kegiatan yang berlangsung hampir lima jam—dari pukul 13.00 hingga 17.30 WIB—di Kantor Bersama PC PERSIS Banjaran ini menjadi momentum penting penguatan soliditas organisasi di garda terdepan dakwah.


"Mukmin Bagi Mukmin seperti Bangunan yang Kokoh" Ketua PC Persis Banjaran, H. D. Pandi, membuka pertemuan dengan penuh khidmat. Mukadimahnya diawali dengan mengutip sabda Rasulullah ﷺ yang menyentuh hati:


"Al-mu'min lil-mu'min kal-bunyān al-marṣūṣ"

(Orang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan bangunan yang saling menguatkan satu sama lain)


"Kekuatan seorang mukmin," ujar H. D. Pandi dengan penuh keyakinan, "tidak terletak pada kemampuan personal semata, tetapi pada soliditas kolektifnya. Inilah ruh sejati jam'iyah PERSIS—kita kuat karena bersatu, kita kokoh karena saling menopang."


Ia menegaskan bahwa kunjungan berkala dari PD PERSIS bukan sekadar formalitas administratif, melainkan bentuk tadzkiroh yang menjaga agar setiap langkah cabang tetap di atas rel jam'iyah. "Kami merasa tenang dengan adanya pembinaan ini. Jika ada yang keluar dari koridor, kami mendapat teguran. Inilah sistem kontrol yang menjaga marwah jamiyah," jelasnya.


Di hadapan para pengurus, H. D. Pandi juga memperkenalkan terobosan terbaru: tasykil bidang haji yang baru dibentuk, serta digitalisasi sistem manajemen cabang yang telah memasuki fase implementasi. "Kami telah mengembangkan database berbasis web yang terintegrasi. Dari data anggota, pimpinan jamaah, hingga potensi di berbagai bidang termasuk iuran wajib—semuanya kini tersistem dan dapat diakses secara terpadu," ungkapnya dengan bangga.


"Hayatuna Kulluha 'Ibadah" – Setiap Langkah adalah Jihad

Ketua PD Persis Kabupaten Bandung, Ustadz Drs. Hasyim Suryadi, hadir dengan membawa pesan ruhiyah yang menggugah:


"Hayatuna kulluha 'ibadah" – Seluruh kehidupan kita adalah ibadah.

"Setiap pertemuan seperti ini adalah bagian dari ibadah. Setiap langkah kita dalam memajukan jam'iyah adalah jihad," tegasnya. Ia menjelaskan bahwa beberapa pengurus PD tidak dapat hadir karena tengah melaksanakan pembinaan sumber daya insani di wilayah Ciwidey dan Rancabali—bukti nyata bahwa dakwah tidak pernah berhenti.


Dengan nada penuh semangat, Ustadz Hasyim menyampaikan target besarnya: "Tugas saya tinggal satu tahun lagi, mengantarkan pelaksanaan Musda pada 2026. Saya harus ngebut mengejar target jam'iyah. Ini adalah amanah yang harus ditunaikan dengan sepenuh jiwa."


Apresiasi tinggi ia berikan kepada inovasi digitalisasi di PC Banjaran. "Bagi kami, ini kebanggaan tersendiri. Ketika ada cabang yang berani berinovasi dalam pengelolaan jam'iyah, itulah bukti bahwa kita tidak sekadar bertahan, tapi maju. Inovasi ini akan kami dorong untuk diduplikasi ke cabang-cabang lain," ujarnya dengan antusias.


Terkait rencana pembangunan Gedung Dakwah PERSIS Banjaran, Ustadz Hasyim menyebutnya sebagai "indikasi kuat bahwa Banjaran tetap menjadi salah satu pilar utama dakwah di Kabupaten Bandung."


Ia juga menyinggung potensi kaderisasi yang luar biasa. "Kaderisasi di Kabupaten Bandung tidak bisa dibandingkan dengan daerah lain. Keberlimpahan kader ini harus diarahkan untuk mengisi tasykil di semua jenjang—bahkan hingga ke Pimpinan Pusat. Ini adalah aset dakwah yang harus kita kelola dengan bijak."


Momen Bersejarah: Launching Aplikasi SIMANJA


Puncak kegiatan adalah peluncuran resmi aplikasi Sistem Manajemen Jam'iyah (SIMANJA)—sebuah terobosan digital hasil kreativitas PC PERSIS Banjaran. Ketua PD dan Ketua PC secara simbolis melakukan launching bersama, menandai era baru tata kelola organisasi yang lebih efisien, transparan, dan terukur.


SIMANJA dirancang untuk meningkatkan efisiensi administrasi dan pelaporan data organisasi. PD PERSIS bahkan meminta agar aplikasi ini dapat ditransfer dan diadaptasi di tingkat daerah sebagai standar baru pengelolaan jam'iyah.


"Ini bukan sekadar aplikasi, tapi simbol bahwa PERSIS berani bertransformasi mengikuti zaman tanpa kehilangan jati diri," kata salah satu pengurus yang hadir.


Setelah peluncuran, kegiatan dilanjutkan dengan shalat Ashar berjamaah—momen spiritual yang menyegarkan kembali jiwa-jiwa para aktivis dakwah.


Pembinaan Menyeluruh: Evaluasi, Solusi, dan Harapan


Pasca-shalat Ashar, dimulailah sesi pembinaan teknis di masing-masing bidang. Setiap bidang PD PERSIS turun langsung memberikan arahan, evaluasi, dan solusi kepada bidang terkait di PC Persis Banjaran.


Bidang Sekretariat menyoroti pentingnya peremajaan identitas jamaah. "Sebanyak 31 jamaah sudah memiliki plang resmi, namun plang cabang perlu diperbarui agar identitas organisasi tetap terlihat segar dan berwibawa," disampaikan dalam evaluasi.


Bidang Pendidikan menekankan pentingnya legalitas kelembagaan. PD mengingatkan agar Mudir Mu'allimin Ciileutik segera mendapat SK dari PP PERSIS. Pihak cabang menjelaskan bahwa proposal pendirian sedang dalam proses pembaruan, dan saat ini masih menginduk ke Pesantren PERSIS 165 Rancakole Arjasari.


Bidang Kebendaharaan memberikan kabar menggembirakan. Sistem pencatatan dan pembukuan di PC PERSIS Banjaran dinilai sangat rapi.


"Iuran wajib anggota dan dana pembangunan berjalan beriringan. Bahkan, pembangunan Gedung Dakwah PD PERSIS turut mendapat partisipasi dari setiap cabang. Ini adalah bukti militansi jam'iyah yang sesungguhnya," ungkap perwakilan bidang.


Bidang Dakwah menyampaikan pentingnya pelaksanaan Tamhidul Muballighin secara berkelanjutan dan kontekstual. "PP PERSIS ke depan akan menyelenggarakan Akademi Tamhidul Muballighin. PC Banjaran diharapkan segera menyusun Buku Peta Dakwah agar medan dakwah, materi, dan muballigh dapat selaras. Kita harus tahu di mana bergerak, dengan siapa bicara, dan apa yang harus disampaikan," tegas perwakilan bidang dakwah.


Bidang Haji dan Umrah mengingatkan pentingnya mengelola ekspektasi masyarakat. "Tugas kita adalah memberi semangat beribadah, bukan menjanjikan fasilitas. Regulasi haji tiap tahun bisa berubah, termasuk untuk 2026 yang belum disetujui Komisi VIII DPR RI. Kita harus jujur dan bijak," jelasnya.


Bidang PSDI-PJ menegaskan bahwa rekrutmen anggota bisa melalui lembaga pendidikan dan komunitas alumni haji-umrah, sesuai kebijakan PP Persis terbaru. "Setiap anggota baru adalah potensi dakwah. Kita harus membuka pintu selebar-lebarnya bagi mereka yang ingin berjuang bersama," ujarnya.


Klarifikasi Lapangan: Menjaga Marwah, Menjaga Amanah


Dalam sesi evaluasi lapangan, H. D. Pandi menyoroti pentingnya koordinasi lintas jenjang. "Ada jamaah di Bugel Banjaran yang mengaku dibina langsung oleh PD, namun belum ada koordinasi dengan cabang. Ini perlu diperbaiki agar tidak terjadi miss komunikasi," katanya tegas.


Ia juga mengingatkan agar seluruh bidang, khususnya haji dan umrah, berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mencoba mengambil keuntungan pribadi atas nama jam'iyah. "Marwah organisasi adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan sampai oknum merusak kepercayaan yang telah dibangun puluhan tahun," tegasnya.


Menutup dengan Doa dan Semangat Baru


Sore telah beranjak menjelang maghrib. Kunjungan kerja ini ditutup dengan suasana ukhuwah yang hangat dan penuh harap. PD PERSIS menegaskan pentingnya komunikasi dua arah antara PD dan PC dalam menjaga marwah jam'iyah.


"Kita bukan sekadar organisasi formal, tapi keluarga besar yang berjuang di jalan Allah. Setiap pembinaan adalah bentuk kasih sayang, bukan pengawasan yang kaku," ujar Ustadz Hasyim di penghujung acara.


Kegiatan diakhiri dengan doa bersama, dipimpin oleh salah seorang pengurus senior. Doa tersebut bukan hanya untuk kesuksesan program, tapi juga untuk kekuatan jihad jam'iyah yang terus menyala—baik secara spiritual, organisatoris, maupun digital.


Di tengah tantangan zaman yang kian kompleks, kunjungan ini menjadi pengingat bahwa Persatuan Islam tidak pernah berhenti bergerak. Dari Banjaran, semangat itu menyebar—menginspirasi cabang-cabang lain untuk bangkit, berinovasi, dan terus berjihad demi tegaknya Islam yang rahmatan lil 'alamin.

BACA JUGA:

Tafhim PERSIS Banjaran: Tanamkan Militansi sebagai Ruh Perjuangan