سورة الحج
AL-HAJJ
(HAJI)
Surah ke 22: 78 Ayat
Diwahyukan di MAKKAH
Juz 17
Ayat 1-18
بسم الله الرحمن الرحيم
﴿ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْۚ اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ ١ ﴾
1. Hai manusia! Berbaktilah kepada Tuhan kamu, karena sesungguhnya gempa saat itu sesuatu yang sangat besar.2336)
2336) Hai manusia! Berbaktilah kepada Tuhan kamu, supaya kamu terselamat dari pada kedahsyatan saat yang dinamakan hari Kiamat, karena gempa dan bahaya hari itu adalah satu hal yang amat hebat.
﴿ يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ اَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكٰرٰى وَمَا هُمْ بِسُكٰرٰى وَلٰكِنَّ عَذَابَ اللّٰهِ شَدِيْدٌ ٢ ﴾
2. Di hari yang kamu akan lihat (kegempaan) itu, lalai tiap-tiap penyusu dari (anak) yang disusuinya; dan tiap-tiap yang empunya kandungan akan gugurkan kandungannya; dan engkau akan dapati manusia mabuk, padahal mereka tidak mabuk, tetapi siksaan Allah sangat keras.
﴿ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّيَتَّبِعُ كُلَّ شَيْطٰنٍ مَّرِيْدٍۙ ٣ ﴾
3. Tetapi sebahagian dari manusia, ada yang membantah (khabar) Allah dengan tidak ada pengetahuan, dan ia turut tiap-tiap setan yang berkekalan dalam kejahatan,2337)
﴿ كُتِبَ عَلَيْهِ اَنَّهٗ مَنْ تَوَلَّاهُ فَاَنَّهٗ يُضِلُّهٗ وَيَهْدِيْهِ اِلٰى عَذَابِ السَّعِيْرِ ٤ ﴾
4. Yang telah ditentukan atasnya, bahwa barang siapa menjadikan dia ketua, maka sesungguhnya ia akan sesatkan dia dan akan pimpin dia kepada adzab neraka.2338)
2337, 2338) Sebahagian dari manusia, ada yang membantah wahyu dari Allah tentang kedatangan hari Kiamat dan ia turut tiap-tiap ketua yang jahat seperti setan yang berkekalan dalam kejahatan, yang telah ditentukan, bahwa siapa-siapa jadikan dia ketua, niscaya ia sesatkan dia dan ia menyebabkan dia masuk neraka.
﴿ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ ٥ ﴾
5. Hai manusia! Jika kamu dalam ragu-ragu tentang bangkitkan (Kiamat) maka (pikirkanlah), bahwa sesungguhnya Kami telah jadikan kamu dari tanah, kemudian dari setitik mani, kemudian dari seketul darah, kemudian dari sekepal daging yang sempurna kejadiannya,*) karena Kami hendak terangkan kepada kamu (kekuasaan Kami), dan Kami dudukkan di tempat-tempat peranakan, apa yang Kami kehendaki, hingga satu masa yang tertentu, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai anak, kemudian (Kami pelihara) hingga kamu sampai tegap-teguh; dan (sesudah itu) sebahagian dari kamu mati dan sebahagian dari kamu dikembalikan kepada serendah-rendah umur,2339) supaya ia tidak tahu apa-apa lagi sesudah tahu;2340) dan engkau lihat bumi itu kering, tetapi apabila Kami turunkan air atasnya, maka segar dan mekarlah ia, dan ia tumbuhkan tiap-tiap macam yang cantik.2341)
*) Yaitu anak yang gugur.
2339) Yakni, Kami beri umur panjang hingga tua dan nyanyuk dan berkelakuan seperti anak-anak yang belum tahu kotor dan bersih.
2340) Seorang apabila sudah nyanyuk, maka lupalah ia kepada sekalian hal yang dahulunya ia tahu, mau pun yang berkenaan dengan dirinya atau dengan yang lain.
2341) Bumi yang kena hujan itu memang segar dan mekar sebagaimana mekarnya beras, kacang dan lain-lain palawija apabila kena air.
Di Ayat ke 3 dan 4, rupanya sebahagian dari pada orang-orang kafir yang mendengar khabar itu membantah, lantaran bertaklid kepada ketua-ketuanya yang menyesatkan, barang kali dengan perkataan: “Mana bisa jadi badan yang sudah hancur lebur itu terkumpul kembali.”
Maka di ayat 5 ini, Tuhan berkata: “Hai manusia! Janganlah kamu ragu-ragu tentang kekuasaan Kami pada membangkitkan manusia yang sudah mati. Membangkitkan orang-orang yang sudah mati tidak lebih payah dari pada membikin kamu yang berasal dari tanah, lantas jadi mani, lantas jadi darah, lalu jadi daging, lantas keluar sebagai anak. Ada yang mati sebelum tua dan ada yang sampai nyanyuk tidak ingat apa-apa lagi.
Lihatlah bumi yang sudah kering dan mati! Dengan air, Kami hidupkan dia hingga segar dan mengeluarkan macam-macam tumbuh-tumbuhan yang senang dilihat. Begitulah Kami membangkitkan makhluk yang sudah hancur lebur di kuburnya.
﴿ ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّهٗ يُحْيِ الْمَوْتٰى وَاَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ۙ ٦ ﴾
6. Demikianlah (penerangan-Nya), karena Allah itu Ia lah yang benar; dan sesungguhnya Ia akan hidupkan orang-orang yang mati; dan sesungguhnya Ia amat berkuasa atas tiap-tiap suatu.
﴿ وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ ٧ ﴾
7. Dan sesungguhnya Kiamat itu akan datang, tidak ada ragu-ragu padanya; dan sesungguhnya Allah akan bangkitkan orang-orang yang dikubur-kubur.
﴿ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّلَا هُدًى وَّلَا كِتٰبٍ مُّنِيْرٍ ۙ ٨ ﴾
8. Dan ada sebagian dari pada manusia membantah tentang (wahyu) Allah dengan tidak ada pengetahuan, dan tidak keterangan, dan tidak kitab (agama) yang menerangi.2342)
﴿ ثَانِيَ عِطْفِهٖ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ لَهٗ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ وَّنُذِيْقُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عَذَابَ الْحَرِيْقِ ٩ ﴾
9. Padahal ia palingkan lambungnya yang akhirnya menyesatkan (manusia) dari jalan Allah. Baginya di dunia ini kehinaan; dan di hari Kiamat; Kami akan rasakan baginya siksa bakaran.2343)
2342, 2343) Orang yang membantah wahyu Allah dengan tidak ada pengetahuan itu, melakukan pembantahannya sambil memutar badan dengan sombong, perbuatan mana menyebabkan ia dari orang-orang yang menyesatkan manusia dari agama Allah. Orang yang begini, akan dapat kehinaan di dunia ini dan di Akhirat kelak, akan Kami beri dia rasa adzab api neraka.
﴿ ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ يَدٰكَ وَاَنَّ اللّٰهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِ ࣖ ١٠ ﴾
10. “Yang demikian itu dengan sebab perbuatan dua tanganmu sendiri karena sesungguhnya Allah tidak menganiaya hamba-hamba-Nya.”2344)
2344) Akan dikatakan kepada kafir pembantah itu, bahwa siksa yang mengenaimu, adalah dengan sebab perbuatanmu sendiri, bukan Allah, karena ia tidak menyaniaya hamba-hamba-Nya.
﴿ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّعْبُدُ اللّٰهَ عَلٰى حَرْفٍۚ فَاِنْ اَصَابَهٗ خَيْرُ ِۨاطْمَئَنَّ بِهٖۚ وَاِنْ اَصَابَتْهُ فِتْنَةُ ِۨانْقَلَبَ عَلٰى وَجْهِهٖۗ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةَۗ ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِيْنُ ١١ ﴾
11. Dan sebagian dari pada manusia berbakti kepada Allah dengan tidak tetap; yaitu jika kebaikan mengenai dia, tentramlah ia dengan (agama) itu, dan jika percobaan mengenai dia, terlungkuplah ia atas mukanya. Ia kerugian dunia dan Akhirat. Yang demikian itu kerugian yang nyata.2345)
2345) Ada sebagian dari manusia beragama dengan maksud dapat keuntungan. Lantaran itu, bila penghidupannya baik, maka tentramlah ia dalam agama Islam; dan apabila kena kesusahan atau percobaan, maka kembalilah ia kepada kekufuran.
Orang yang begini, sebenarnya kerugian di dunia dan Akhirat, sedang yang demikian itu kerugian yang terang dan nyata, karena kalau ia sabar hingga tegak kekuasaan Islam, niscaya ia tidak kerugian benda dunia dan tidak kerugian ganjaran Akhirat.
﴿ يَدْعُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَضُرُّهٗ وَمَا لَا يَنْفَعُهٗۗ ذٰلِكَ هُوَ الضَّلٰلُ الْبَعِيْدُ ۚ ١٢ ﴾
12. Ia menyeru lain dari Allah sesuatu yang tidak bisa menyusahkan dia dan tidak bisa memberi manfaat baginya. Yang demikian itu ialah kesesatan yang jauh.2346)
2346) orang yang murtad tadi (ayat 11) menyeru (berdo’a atau menyembah) lain dari Allah, yaitu berhala yang tidak memberi madlarat, kalau tidak disembah, dan tidak mendapat manfa’at, kalau disembah. Perbuatannya itu adalah satu kesesatan yang jauh dari jalan benar.
﴿ يَدْعُوْا لَمَنْ ضَرُّهٗٓ اَقْرَبُ مِنْ نَّفْعِهٖۗ لَبِئْسَ الْمَوْلٰى وَلَبِئْسَ الْعَشِيْرُ ١٣ ﴾
13. Ia menyeru sesuatu yang madlaratnya lebih hampir dari pada manfa’atnya. (adalah ia) sejelek-jelek penolong dan sejelek-jelek teman bergaul.2347)
2347) Si murtad itu, selain dari menyembah berhala-berhala, ia bertaklid buta kepada pemimpin yang bahayanya lebih bisa diharap dari pada manfaatnya, pemimpin begitu, adalah sejahat-jahat penolong dan sejelek-jelek manusia dalam pergaulan.
Bertaklid buta kepada pemimpin agama dalam urusan agama, Tuhan katakan menyeru sedang menyeru di Ayat itu artinya beribadah karena orang yang terima apa saja ajaran dari guru-guru dan pendeta-pendeta dengan tidak beralasan firman Allah yang sah, Tuhan namakan dia penyembah mereka (Al-Baqarah 31)
﴿ اِنَّ اللّٰهَ يُدْخِلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيْدُ ١٤ ﴾
14. Sesungguhnya Allah akan masukkan orang-orang yang beriman dan beramal shalih ke surga-surga yang mengalir padanya sungai-sungai, karena sesungguhnya Allah berbuat apa yang Ia kehendaki.
﴿ مَنْ كَانَ يَظُنُّ اَنْ لَّنْ يَّنْصُرَهُ اللّٰهُ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ فَلْيَمْدُدْ بِسَبَبٍ اِلَى السَّمَاۤءِ ثُمَّ لْيَقْطَعْ فَلْيَنْظُرْ هَلْ يُذْهِبَنَّ كَيْدُهٗ مَا يَغِيْظُ ١٥ ﴾
15. Barang siapa menyangka bahwa Allah tidak akan menolong dia*) di dunia dan Akhirat, maka hendaklah ia rentang satu hubungan ke langit, kemudian hendaklah ia lewati, lalu ia lihat bisakah usaha jeleknya itu menghilangkan apa yang menyakitkan hatinya.2348)
*) Menolong dia: menolong Muhammad
2348) Barang siapa menyangka, bahwa Allah tidak akan memberi kemenangan bagi Muhammad di dunia dan kebahagiaan di Akhirat, maka cobalah ia rentang tali atau bikin titian ke langit, kemudian ia lewati perjalanan yang jauh itu, lalu ia lihat keadaan di sana, lantas ia bertanya kepada dirinya, bisakah usahanya yang buruk pada memusuhi nabi Muhammad menghilangkan perhubungan Allah dengan Rasul-Nya yang menyakitkan hatinya itu?
Maknanya: Se-andainya orang yang memusuhi nabi Muhammad dan sakit hati atas kemajuan Islam, bisa ke langit dan dapat melihat keadaan di sana, niscaya ia akan dapat tahu, bahwa kemajuan Islam yang menyakitkan hatinya tak bisa ia halangi.
﴿ وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنٰهُ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يُّرِيْدُ ١٦ ﴾
16. Dan demikianlah Kami turunkan dia beberapa Ayat yang nyata, karena sesungguhnya Allah memimpin siapa yang Ia kehendaki.2349)
2349) Dengan mengandung tamsil dan ibarat yang halus dan arti yang dalam itulah Allah turunkan Al-Qur’an yang terdiri dari beberapa Ayat yang nyata, karena sesungguhnya dengan Al-Qur’an itu Allah hendak memimpin siapa yang Ia sukai.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَادُوْا وَالصَّابِـِٕيْنَ وَالنَّصٰرٰى وَالْمَجُوْسَ وَالَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا ۖاِنَّ اللّٰهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ ١٧ ﴾
17. Sesungguhnya mereka yang beriman dan orang-orang Yahudi dan Shabiin dan Nashara dan Majusi dan mereka yang menyekutukan (Allah), sesungguhnya Allah beri keputusan di antara mereka di hari Akhirat, karena sesungguhnya Allah menyaksikan tiap-tiap suatu.2350)
2350) Shbaiin ialah penyembah bintang. Allah akan beri keputusan di antara ahli-ahli macam-macam agama, atas amal masing-masing dengan adil, lantaran Allah melihat tiap-tiap suatu yang mereka kerjakan.
﴿ اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ ١٨ ﴾
18. Tidakkah engkau lihat bahwasanya Allah itu sujud kepada-Nya2351) apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi dan matahari dan bulan dan bintang-bintang dan gunung-gunung dan pohon-pohon dan benda-benda merayap dan banyak dari manusia, sedang banyak (pula) yang patut adzab (menimpa) atasnya; dan barang siapa dihina oleh Allah, maka tidaklah ada baginya siapa-siapa pun yang memuliakan. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Ia kehendaki.
2351) Sujud kepada Allah itu maksudnya, tunduk menurut perintah dan kehendak Allah.
Segala sesuatu di bumi dan di langit, sepanjang pemeriksaan manusia, adalah peredarannya, hidupnya, matinya, tumbuhnya, keringnya, majunya, mundurnya, dan lain-lainnya dengan bersebab. Sebab-sebab itu ada yang nyata senyata-nyatanya, ada yang gelap segelap-gelapnya dan ada yang bisa diraba-raba.
Manusia bingung memikirkan sebab yang jadi pokok bagi semua sebab-sebab itu.
Manusia tahu, bahwa ayam dari telur dan telur dari ayam, tetapi mereka tidak tahu dari manakah telur atau ayam yang pertama.
Manusia bisa kasi alasan, bahwa maut itu ialah dengan sebab berhentinya perjalanan atau pekerjaan jantung.
Sebab bagi berhentinya pekerjaan jantung ini bisa jadi mereka berdaya menerangkannya, tetapi kalau terus disusul, niscaya terdapat jalan buntu.
Tidak terbuntu jalan bagi yang percaya, bahwa segala sesuatu tunduk kepada kehendak Allah.
BACA JUGA:Tafsir Al-Furqan Surat Al-Anbiya' Ayat 83-112