Yogyakarta, persis.or.id — Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS) telah menggelar kegiatan Dialog Kemahasiswaan dengan tema “Masa Depan Mahasiswa Persatuan Islam sebagai Katalisator Perubahan menuju Transformasi Intelektual dan Transformasi Sosial.”
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 05 November 2025 di Jambuluwuk Malioboro Hotel, Yogyakarta ini menghadirkan tiga pemateri utama yang menyampaikan gagasan dan refleksi seputar peran mahasiswa PERSIS dalam membangun transformasi intelektual dan sosial di tengah tantangan zaman.
Mereka adalah Faizal Fajar Mahdi, S.H. selaku Ketua PW HIMA PERSIS D.I Yogyakarta, Alifah Hazira Salsabila selaku Ketua HIMI PERSIS D.I Yogyakarta, dan Sholahudin Hasan, S.Pd., L.c. selaku Ketua Umum PP HIMA PERSIS.
Dalam penyampaian materinya, Alifah Hazira Salsabila menekankan bahwa orang cerdas adalah mereka yang belajar dari sejarah dan pengalaman, menjadikannya sebagai guru kehidupan.
Ia menyoroti pentingnya pendidikan sebagai fondasi perubahan sosial dan memperkenalkan salah satu program unggulan HIMI PERSIS DIY, yakni Rumah Bangkit Cendekia, yang menjadi wadah pemberdayaan masyarakat.
“HIMI PERSIS, tidak hanya berfokus pada kegiatan diskusi dan dakwah, tetapi juga pada penerapan nyata di masyarakat melalui berbagai program seperti HIMI Mengajar (bimbingan belajar), HIMIPreneur, serta Dialog Kebangsaan bersama organisasi kepemudaan di Yogyakarta,” ujarnya.
Sementara itu, Faizal Fajar Mahdi, S.H. menggarisbawahi pentingnya peran mahasiswa PERSIS sebagai katalisator perubahan yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
Menurutnya, transformasi intelektual dan sosial harus dimulai dari kesadaran mahasiswa untuk berkontribusi dalam menciptakan tatanan masyarakat yang lebih adil, beretika, dan berdaya.
Ia juga mencontohkan langkah konkret yang telah dilakukan HIMA PERSIS, seperti program pengelolaan dan daur ulang sampah yang mengubah limbah menjadi produk bermanfaat bagi masyarakat.
“Program ini tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga menjadi simbol bahwa mahasiswa harus menghadirkan solusi nyata atas persoalan sosial di sekitarnya,” tandasnya.
Kemudian, Sholahudin Hasan, S.Pd., L.c. memperkenalkan lebih dalam mengenai PERSIS dan HIMA PERSIS kepada peserta yang sebagian besar berasal dari latar belakang non-PERSIS.
Ia menjelaskan bahwa HIMA PERSIS merupakan gerakan mahasiswa yang menekankan sinergi antara dakwah, intelektualitas, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Melalui wadah ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh ruang belajar dan berorganisasi, tetapi juga kesempatan pengembangan diri seperti program beasiswa dan pelatihan kader yang mendorong lahirnya intelektual muda berkomitmen terhadap perubahan sosial,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, para peserta diajak untuk merefleksikan kembali posisi mahasiswa PERSIS dalam menghadapi dinamika zaman yang terus berubah.
Selain itu, dialog ini bukan hanya ruang tukar gagasan, tetapi juga momentum untuk memperkuat kolaborasi antarorganisasi mahasiswa Islam di Yogyakarta dalam mewujudkan transformasi intelektual yang berkeadaban dan transformasi sosial yang berkeadilan.
[]
BACA JUGA: PW Hima PERSIS Yogyakarta Siap Sukseskan Musyawarah Pleno Nasional 2025