Tafaqquh Fi Ad-Din

oleh Redaksi

18 September 2025 | 08:47

Tafaqquh Fi Ad-Din

TAFAQQUH FI AD-DÎN

Oleh: A. Zakaria



۞ وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةًۭ ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍۢ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌۭ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ ١٢٢


Allah SWT berfirman: “…mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S. at-Taubah: 122)


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ يُرِدِ اللهُ ِبهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فيِ الدِّيْنِ. -رواه البخاري-


Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang Allah menghendaki seseorang untuk menjadi orang baik, pasti Allah akan memberikan paham dalam urusan agama.” (H.R. Bukhari)


يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَـٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَـٰتٍۢ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌۭ ١١


Allah SWT berfirman: “…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujâdilah: 11)


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: إِذَا أَرَادَ اللهُ بِأَهْلِ بَيْتٍ خَيْرًا فَقَّهَهُمْ فِي الدِّيْنِ وَأَنْصَرُوْا عُيُوْبَهُمْ لِيَتُوْبُوْا.


Rasulullah SAW bersabda: “Jika Allah menghendaki satu keluarga yang baik, Allah pasti memberi paham mereka dalam agama, dan Allah memperlihatkan keaiban mereka supaya mereka bertaubat.”


Do’a Nabi kepada Ibnu ‘Abbas;


اَللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ. -رواه البخاري-


Ya Allah, berilah dia mengerti dalam agama dan ajarkanlah tafsir kepadanya.” (H.R. Bukhari)


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا. -رواه البخاري-


Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya diantara kehancuran itu hilangnya ilmu, tetapnya kebodohan, diminumnya minuman keras dan terbukanya perzinahan.” (H.R. Bukhari)


Sebab-sebab timbulnya perbedaan pendapat;


  1. Perbedaan data dan informasi yang diterima.
  2. Perbedaan informasi tentang shahih dan dhaifnya hadits.
  3. Perbedaan titik tolak.
  4. Perbedaan pemahaman.


Sikap Ummat terhadap perbedaan pendapat;


  1. Sikap menutup diri, merasa yakin akan kebenaran pendapatnya.
  2. Sikap apatis atau acuh tak acuh.
  3. Berupaya untuk menyelesaikan dan mencari mana pendapat yang lebih kuat dan akurat.


BACA JUGA:

Menghidupkan Kembali Tradisi Pendidikan Kritis di Pesantren Persis: Tafaqquh Fiddin Sebagai Jalan Perubahan

Reporter: Redaksi Editor: Gicky Tamimi